JagadMedia – Desa Cibiru Wetan, yang terletak di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata edukatif dan berbasis teknologi. Keindahan alamnya yang asri, ditambah kekayaan budaya Sunda, menjadikan desa ini menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun, meningkatnya kunjungan wisatawan asing juga membawa tantangan baru, terutama dalam aspek komunikasi. Masyarakat masih mengalami keterbatasan dalam berbahasa Inggris, sehingga diperlukan solusi yang mampu menjembatani interaksi antara warga lokal dan turis asing secara efektif.
Menanggapi kebutuhan tersebut, tim pengabdian masyarakat dari Telkom University mulai mengembangkan virtual asisten berbasis Artificial Intelligence (AI) bernama ITARA menggunakan teknologi CONVAI. Virtual asisten ini dirancang untuk membantu masyarakat melakukan percakapan langsung dengan AI dalam bahasa Inggris secara alami dan kontekstual. Berbeda dari aplikasi belajar konvensional, virtual asisten AI ini memungkinkan pengguna berbicara langsung dengan karakter digital yang merespons layaknya manusia.
Menggunakan teknologi pemrosesan bahasa alami (natural language processing), AI mampu memahami pertanyaan, menjawab dengan tepat, dan merespons berbagai skenario percakapan dalam konteks wisata dan kehidupan sehari-hari.Meskipun masih dalam tahap prototipe, sistem ini sudah dapat digunakan untuk skenario percobaan seperti menyambut wisatawan, menjelaskan rute perjalanan, memperkenalkan budaya lokal, hingga mendemonstrasikan percakapan sehari-hari dalam bahasa Inggris.
Keunggulan utama dari platform CONVAI adalah kemampuannya untuk menyesuaikan knowledge base atau basis pengetahuan. Artinya, karakter AI dapat diprogram untuk mengenali informasi-informasi spesifik seputar Desa Cibiru Wetan, mulai dari sejarah, lokasi wisata, nama tempat, hingga kosakata khas masyarakat setempat. Dengan pendekatan ini, virtual asisten AI tidak hanya berguna untuk pembelajaran bahasa Inggris, tetapi juga dapat berfungsi sebagai pemandu digital wisata, asisten edukatif, bahkan sebagai bagian dari pelayanan publik berbasis teknologi.
0 Komentar