Ticker

6/recent/ticker-posts

Seorang Seniman yang Sebelumnya Menjual Karyanya di Lalanan Kini Dipamerkan di Galeri Terkemuka.

Uman mengakui bahwa ia bukan penggemar perjalanan, melainkan lebih suka fokus pada tujuan. Lahir di Somalia pada tahun 1980, Uman dan keluarganya mengalami perpindahan setelah Perang Saudara Somalia, kemudian pindah ke Denmark pada usia 13 tahun. Pada tahun 2000, ia pindah ke New York City dan mulai menjual karyanya di sekitar Union Square. Meskipun mencari tujuan kreatif yang lebih mendukung, ia akhirnya menemukan studio yang menjadi tempat yang membuatnya merasa paling di rumah dan bahagia.

Pameran terbarunya, "Darling sweetie, sweetie darling," di galeri Hauser & Wirth di London, menampilkan tujuh lukisan skala besar dengan palet warna yang kaya, menciptakan dunia penuh warna yang mengingatkan pada masa kecilnya yang padat di Kenya. Meskipun setiap lukisan unik, mereka terhubung melalui motif berulang, bentuk geometris berlapis, dan palet warna biru mendalam yang mencerminkan langit rumah dan studionya.

Uman menekankan bahwa pendekatannya terhadap lukisan didasarkan pada intuisi dan naluri, menggambarkan proses kreatifnya sebagai reaksi emosional terhadap lingkungan sekitarnya. Karya-karyanya juga dianggap sebagai bentuk self-portrait dan perpanjangan dari dirinya. Meskipun memiliki elemen yang berbeda, setiap lukisan dalam pameran melibatkan proses kreatif yang melibatkan penggunaan teknik khusus, seperti meregangkan kanvas dengan tangan dan menggunakan berbagai bahan.

Pameran ini mencerminkan perkembangan karir Uman, dengan karyanya dipamerkan di Art Basel Miami dan pameran solo museum AS pertamanya dijadwalkan pada Oktober 2025 di The Aldrich Contemporary Art Museum di Connecticut. Refleksi diri dan pandangan ke depan menjadi tema penting, dengan Uman menggambarkan pandangan hidupnya sebagai terus bergerak maju tanpa perlu melihat ke belakang.

Posting Komentar

0 Komentar