Ticker

6/recent/ticker-posts

Sejarah dan Kecanggihan Augmented Reality

 

Augmented Reality: Definisi dan sejarah, Cara Kerja, dan Penerapan

Augmented Reality (AR) mungkin tidak asing lagi bagi generasi milenial saat ini. Bahkan seringkali kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sepertinya kamu pun pernah menggunakannya pada aplikasi di smartphone.

 

 

Sejarah Augmented Reality

Augmented reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan konten digital real-time yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata. Augmented reality memungkinkan pengguna untuk melihat objek virtual 2D atau 3D yang diproyeksikan di dunia nyata. Dilihat melalui layar, ia menawarkan pemandangan lingkungan fisik kehidupan nyata dengan gambar yang dihasilkan komputer, oleh karena itu mengubah persepsi tentang apa yang Anda lihat di depan Anda.  

Tapi percaya atau tidak, nyatanya teknologi augmented reality sudah ada sejak tahun 90-an loh. Penciptanya bernama Morton Heilig. Dia adalah seorang sinematografer, dia menciptakan dan mematenkan simulator yang disebut Sensorama, yang memiliki getaran, bau, dan efek visual. Pada tahun 1966, Ivan Sutherland membuat pajangan yang dipasang di kepala, yang dia yakini sebagai jendela ke dunia maya. Loomis dkk memperkenalkan hasil penelitiannya yaitu Augmented Reality berupa sensor GPS, sejak tahun 2003. Pada tahun 1994, mereka menggunakan teknologi GPS, GIS dan VR dalam karya ilmiah untuk memberikan sistem bimbingan pribadi bagi tunanetra. Kemudian pada tahun 1989, Jaron Lanier memperkenalkan teknologi virtual reality dan menciptakan perusahaan komersial pertama di dunia maya.

 Bagaimana Cara Kerja Augmented Reality?

Seperti yang kita ketahui, AR bisa diproyeksi kan di berbagai perangkat seperti kacamata khusus, smartphone, webcam, kamera, dan sebagainya. AR memerlukan data berupa video, gambar, animasi dan model 3D untuk membuat perangkat berfungsi lebih baik lagi. Dengan begitu, orang bisa menyaksikan langsung dalam cahaya buatan yang alami. AR menggunakan teknologi SLAM (Simultaneous Localization and Mapping), sensor dan pengukur kedalaman untuk menghitung jarak dari lokasi sensor ke objek.

Penerapan AR dalam bidang: Edukasi, Sosial Media, dan E-commerce

1. Edukasi

Peran AR yang semakin canggih sangat memudahkan proses pembelajaran. AR dapat mewarnai bidang pendidikan pada wawasan dan juga dapat menyentuh sisi emosional pelajar. Membuatnya tampak nyata sehingga dapat memberikan pengalaman yang dapat merangsang otak untuk menyerap ilmu lebih agresif.

Adapun salah satu contoh dari penerapan AR dalam bidang edukasi yaitu pada mata pelajaran biologi. Dalam biologi, media berbasis AR akan sangat membantu guru dan siswa. Apalagi saat mempelajari anatomi berbagai organisme. Jika mikroskop hanya dapat melihat satu sel, visualisasi 3D di AR dapat menunjukan bentuk unit dari segala sisi. Pelajar dapat mempelajari setiap inci sisi sel yang mereka lihat. Jika menggunakan mikroskop, siswa hanya dapat memperhatikan bentuknya saja. Namun ketika menggunakan media pembelajaran berbasis AR, semua yang dilihatnya secara teoritis tersedia, dan tidak banyak informasi lain yang ditemukan di media pembelajaran lain.

2. Media Sosial


 

Di era sekarang ini kita semakin bergantung dengan gadget, dengan begitu adopsi AR akan semakin meningkat dan tampil canggih. Kemajuan software AR akan terus meningkat karena sebagian besar konsumen menggunakan smartphone yang selalu dibawa kemanapun, menjadikannya media yang nyaman untuk menghadirkan AR ke hampir setiap konsumen.

Tanpa kita sadari Augmented Reality kerap kali digunakan oleh orang hampir setiap hari. Beberapa orang masih menyalah artikan bahwa Augmented Reality merupakan teknologi yang terlalu canggih. Namun ternyata filter Snapchat itu merupakan salah satu yang menggunakan teknologi Augmented Reality. Sejak 2017 Instagram Stories telah menggunakan Augmented Reality untuk filter wajahnya. Hampir semua orang telah menggunakan filter yang tersedia pada instagram stories karena menghadirkan banyak filter yang menarik dan menghibur.

3. E-commerce

Pernahkah anda belanja online? Atau malah ada yang sudah kecanduan dengan berbelanja online tersebut? Atau bahkan belum pernah sama sekali? Apa hubungannya dengan Augmented Reality?

Online shop menjadi alternatif para konsumen yang ingin berbelanja namun malas keluar rumah karena dinilai lebih efisien waktu dan tenaga. Tinggal pilih, bayar, maka barang pesanan akan datang sampai depan pintu. Namun tidak selalu demikian, konsumen juga pernah di kecewakan karena produk yang di dapatkan berbeda dengan yang terlihat di Internet.

Nah, maka dari situlah teknologi Augmented Reality ini dibutuhkan. AR memungkinkan pelanggan untuk melihat tampilan produk atau pengalaman layanan berbelanja online sebelum memilih untuk melakukan pembelian. Dengan kemampuannya dalam menampilkan visualisasi 2D dan 3D, AR membuat para konsumen bisa melihat detail produk mulai dari size, warna, hingga penempatan posisi produk.

IKEA adalah perusahaan yang telah menggunakan teknologi augmented reality sejak 2017, dan calon pembeli dapat menggunakan aplikasi gratis untuk mengalaminya. IKEA telah membuat aplikasi yang memungkinkan Anda untuk meletakkan produk IKEA di rumah Anda melalui teknologi augmented reality. Mirip dengan aplikasi Dulux, Anda hanya perlu mengarahkan smartphone ke ruangan yang diinginkan, lalu meletakkan furnitur di tempat yang Anda inginkan.

Perlu disimak lagi, Teknologi AR tidak selalu memiliki sisi positif, tentunya ada sisi negatif juga dari teknologi canggih ini. Terutama orang yang kecanduan memainkan game berbasis virtual reality. Maka dari itu kita harus lebih bijak menggunakan teknologi ini agar bisa lebih bermanfaat lagi.

Dari pembahasan singkat diatas mengenai Augmented Reality, ada ngga nih yang tertarik untuk bikin aplikasi berbasis teknologi Augmented Reality?

Posting Komentar

0 Komentar