Ticker

6/recent/ticker-posts

Ilmuwan Komputer Wanita Pertama Dalam Sejarah

 

Ada Lovelace : wanita pertama yang mengenal bahasa pemrograman

Bahasa pemrograman menjadi jembatan di era digital saat ini. Setiap kali Anda menyukai postingan di media sosial, mengirim email, atau menyetel alarm di ponsel Anda, bahasa pemrograman bekerja di belakang layar. Lalu darimana semua ini dimulai? Apa yang mendorongnya untuk tumbuh menjadi industri terkemuka yang ada saat ini? Yuk simak artikelnya, kita cari tahu tentang Ada Lovelace yang pertama kali menemukan bahasa pemrograman pada tahun 1843.

https://thingfully.com/wp-content/uploads/2019/09/ada-with-diagram.jpg

Ada Lovelace mengusulkan algoritma mesin pertama dari komputer awal, dia menulisnya di selembar kertas karena tidak ada komputer pada waktu itu. Bahasa pemrograman jelas telah berkembang jauh sejak saat itu, tetapi untuk memahami sejarah bahasa pemrograman, pertama-tama kita harus memahami asal-usulnya.

Kehidupan masa kecil dan pendidikan

Ada lovelace lahir di Inggris pada 10 Desember 1815, ia terlahir sebagai putri penyair terkenal Lord George Byron dan ibunya Lady Anne Isabella Milbanke Byron. Ayahnya juga merupakan ahli puisi, namun kepribadiannya kurang stabil. Sedangkan ibunya merupakan guru privat dan ia sangat menyukai matematika dan sains.

Sayangnya, baru beberapa minggu semenjak Ada Lovelace lahir Lord Byron dan Lady Anne berpisah. Lord Byron meninggalkan Inggris, dan ia meninggal di Yunani saat Ada berusia 8 tahun. Dan sejak saat itu Ada tidak pernah melihat ayahnya lagi.

Ada dengan ibunya sangat jarang berkomunikasi bahkan bisa dibilang Ada minim kasih sayang dari sang Ibu. Gadis muda itu besar dan dirawat oleh sang nenek bersama dengan pelayan ibunya. Saat berusia tujuh tahun, neneknya meninggal dunia. Ada memiliki kesehatan mental yang buruk saat masa kanak kanaknya.

Satu hal yang ditekankan ibu nya kepada Ada yaitu ia harus melanjutkan pendidikan yang berkualitas tinggi. Namun karena pada saat itu universitas masih belum tersedia, gadis bangsawan ini mendapat didikan tingkat tinggi dari les privat.

Ibu Ada bersikeras seperti itu dikarenakan ia tidak mau putri nya mengikuti jejak sang ayah sebagai ahli puisi. Ibunya hanya ingin Ada fokus dengan matematika dan sains.

Pada era 80an kemampuan membaca dan bercakap-cakap dalam bahasa Prancis sangat diinginkan secara sosial. Sehingga Ada juga diminta untuk mempelajari musik dan bahasa Prancis.

Didikan ibunya kepada Ada sangat disiplin dan terbilang cukup keras. jika Ada bermalas-malasan ia akan di hukum dengan periode isolasi.

Gadis bangsawan yang pandai Matematika dan Sains

https://competitions.amt.edu.au/question_files//b/6/c/image-1561289354.png

Kebanyakan wanita bangsawan di tahun 1800-an tidak belajar matematika dan sains. Berbeda dengan Ada yang saat itu sudah menjadi seorang ilmuwan komputer.

Diumur nya yang ke 17 tahun tepatnya pada tahun 1833 Ada bertemu seorang matematikawan dan penemu bernama Charles Babbage. Kemudian mereka menjadi teman, usia Babbage yang jauh lebih tua dari Ada menjadikan ia mentor bagi Ada lovelace. Ada mulai mempelajari matematika tingkat lanjut Melalui Babbage sebagai Profesor Matematika Lucasian di Universitas Cambridge, posisi yang pernah dipegang oleh Isaac Newton dan baru-baru ini dipegang oleh Stephen Hawking.

Babbage yang telah mengetahui bahwa Lord Byron dan sang putri memiliki kemampuan tentang matematika kerap membawa mereka untuk melihat skala kecil dari mesin hitung yang sedang dikerjakannya.

Kehidupan rumah tangga

Pada tahun 1835, Ada menikah dengan William King, yang menjadi Earl of Lovelace tiga tahun kemudian, dan menjadi Countess of Lovelace. Ada memiliki tiga anak Byron, Ralph Gordon, dan Anne Isabella. sebagian besar seorang istri dan ibu pada saat itu hanya melakukan pekerjaan rumah berbeda dengan Ada, ia terus melanjutkan pekerjaannya dengan Babbage di rumahnya. Namun kegiatannya itu didukung oleh suaminya. Lovelace dan suaminya bersosialisasi dengan banyak pemikiran menarik pada masa itu, termasuk ilmuwan Michael Faraday dan penulis Charles Dickens.

Kesehatan Ada mulai memburuk setelah serangan kolera pada tahun 1837. Dia masih memiliki masalah dengan asma dan sistem pencernaannya. Dokter meresepkan obat penghilang rasa sakit, seperti labdanum dan opium, dan kepribadiannya mulai berubah. Dia dilaporkan mengalami perubahan suasana hati dan halusinasi.

Ada dikabarkan meninggal pada 27 November tahun 1852 saat usianya menjelang 36 tahun. Ia dimakamkan di pemakaman Gereja St Mary Magdalene di Nottingham, Inggris tepat disamping makam ayahnya. Sesuai dengan permintaannya saat ia masih hidup setelah Ada sudah memaafkan kesalahan Ayahnya yang sudah meninggalkannya sejak kecil.

Sebelum hari terakhirnya, Ada mengaku bahwa suaminya telah meninggalkannya begitu saja.

Warisan

Kontribusi Ada untuk bidang ilmu komputer tidak ditemukan sampai tahun 1950-an. Kemudian B.V. Bowden memperkenalkan kembali catatannya kepada dunia. dan diterbitkan ulang pada tahun 1953 dalam "Faster Than Thought: Digital Computer Symposium". Sejak itu, Ada telah memenangkan banyak penghargaan post-mortem untuk karyanya. Pada tahun 1980, Departemen Pertahanan AS menamai bahasa komputer yang baru dikembangkan "Ada" setelah Lovelace.

Kutipan Ada Lovelace

·       “The more I study, the more insatiable do I feel my genius for it to be”

Semakin sering saya belajar, semakin saya merasa tidak pernah puas akan kejeniusan.”

·       I never am really satisfied that I understand anything; because, understand it well as I may, my comprehension can only be an infinitesimal fraction of all I want to understand about the many connections and relations which occur to me, how the matter in question was first thought of or arrived at

Saya tidak pernah benar-benar puas bahwa saya mengerti apapun; karena, memahaminya sebaik mungkin, pemahaman saya hanya dapat menjadi sebagian kecil dari semua yang ingin saya pahami tentang banyak koneksi dan hubungan yang terjadi pada saya, bagaimana masalah tersebut pertama kali dipikirkan atau sampai”

·       “Forget this world and all its troubles and if possible its multitudinous Charlatans-- everything in short but the Enchantress of Numbers”

Lupakan dunia ini dan semua masalahnya dan jika mungkin para penipunya yang beraneka ragam, semuanya terangkum kecuali Enchantress of Numbers”

·       “Thus not only the mental and the material, but the theoretical and the practical in the mathematical world, are brought into more intimate and effective connection with each other”

“Dengan demikian tidak hanya mental dan materi, tetapi teoretis dan praktis dalam dunia matematika, dibawa ke dalam hubungan yang lebih intim dan efektif satu sama lain”

 

Kami akan mengakhiri dengan kata-kata yang ditulis oleh Lord Byron di awal salah satu karya terbesarnya Childe Harold's Pilgrimage segera setelah dia meninggalkan istri dan bayi perempuannya selamanya:

Byron by Richard Westall via Wikimedia Commons

 

“Apakah wajahmu seperti wajah ibumu, anakku yang cantik!

Ada! putri tunggal dari rumah dan hati saya?

Saat terakhir aku melihat mata biru mudamu, mereka tersenyum,

Dan kemudian kita berpisah, tidak seperti sekarang kita berpisah,

Tapi dengan sebuah harapan”

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar