Ticker

6/recent/ticker-posts

4 Hal Yang Harus Kamu Pikirkan Dalam Mengejar Karir!


Tidak bisa dipungkiri, mengejar karir menjadi salah satu tujuan utama setelah kita lulus dari Perguruan Tinggi. Mengetahui pekerjaan yang kita inginkan setelah lulus nanti bisa terlihat dari banyak hal, seperti mata kuliah yang paling disukai selama kuliah, topik yang dibahas pada skripsi, lomba-lomba maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang diikuti, obrolan ringan dengan dosen, dan lainnya. Kadang, memikirkan masa depan merupakan hal yang menakutkan bagi mahasiswa. Seperti apakah dunia kerja yang sesungguhnya? Apakah kita akan mendapat bos yang baik? Apakah kita mampu mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh bos? Berapa gaji yang akan kita dapat? Apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup kita nanti? Berbagai macam pertanyaan, mulai dari yang baik hingga buruk terus berputar di benak kita. Mampukah kita mengejar mimpi dan menata karir? Menjadi dewasa adalah soal mengatur masa depan sendirian, tanpa bergantung kepada pasangan, sahabat maupun orang lain. Karir merupakan tujuan terbesar yang memiliki resiko yang besar pula. Yang penting adalah seberapa mantap kamu dalam menentukan masa depan dan hal-hal yang ingin kamu kejar. Rintangan dan resiko akan selalu ada membuntuti, namun itu adalah bagian dari proses berhasilnya kamu dalam meraih mimpi. Daripada galau tak berarah, yuk simak hal-hal yang harus kamu pikirkan dalam mengejar karirmu kedepannya!

1. Relasi

    Dalam dunia kerja, kamu tidak akan bisa melakukan apapun sendirian. Kamu butuh bantuan, butuh diskusi dan bertukar pikiran dalam membangun dan mencari solusi. Kuncinya ada pada relasi yang kamu bangun disekitarmu. Coba perhatikan, siapa saja yang rajin bekerja dan mau diajak susah bareng? Siapa yang mampu bertanggungjawab atas tugasnya? Siapa yang saling membantu satu sama lain dan tidak menusuk dari belakang? Dan yang terpenting, siapa yang berani menegur mu dengan baik ketika kamu berbuat salah. Adanya relasi mempermudah segala hal dalam dunia kerja. Butuh ini butuh itu, kamu tahu kepada siapa harus mencari dan berdiskusi. Kamu sendiri juga harus menjadi seorang teman yang penolong dan responsif. Relasi bergerak dan berhasil karena terjadi secara dua arah, bukan satu. Feedback sangat dibutuhkan terhadap lancarnya sebuah relasi. Tidak hanya kepada teman, tetapi juga ke atasan dan bawahan mu di kantor. Pempimpin, Direktur, Manajer, Kapten, dan atasan-atasan yang ada patut dihormati dan dituruti, selama perilaku dan perkataan mereka benar dan untuk kebaikan bersama. Tunjukkan bahwa kamu mampu menjadi anak buah yang baik. Ingat kalimat ini: “perlakukanlah orang sebagaimana kamu ingin diperlakukan”. Berbuat baiklah kepada sesama, alhasil karirmu bakal lancar jayaaa dengan relasi yang super supportif!

2. Keuntungan Dari Pekerjaanmu

 Maksud dari sub-judul diatas adalah perihal gaji dan keuntungan yang kamu bisa raih dari pekerjaanmu. Hidup di jaman sekarang tidak hanya membutuhkan skill yang keren, tetapi juga gaji yang mumpuni untuk menghidupi kamu dan keluargamu nanti. Sebaiknya, gaji mu sebanding dengan pekerjaanmu. Penting untuk memaksimalkan diri dalam bekerja, agar kamu mendapatkan imbalan yang impas juga. Meskipun pembicaraan mengenai gaji cukup sensitif, namun wajib kamu pikirkan dan kamu konsultasikan jika dirasa kurang. Masih banyak kasus pegawai tetap yang tidak dibayar oleh kantornya padahal sudah berkontribusi besar untuk perusahaan. Mengeluarkan tenaga dan pikiran tidaklah mudah, jadi jangan sampai hal tersebut tidak dihargai oleh orang lain dan tempat kerjamu.  Selain gaji, perhatikan pula keuntungan lainnya seperti fasilitas yang akan kamu dapatkan, waktu yang bisa kamu bagi untuk hal lain (hobi), dan relasi seperti apa yang ada disekitarmu. Dukungan itu penting, selain membangkitkan semangat, juga mempererat hubunganmu dengan sesama. Apakah hal-hal yang sekarang berada disekitarmu dapat membuatmu maju? Atau justru menghambat mimpimu? Jangan sampai lengah. 

3. Proyeksi Resiko

    Resiko adalah akibat yang muncul dari suatu tindakan yang bersifat merugikan atau membahayakan. Dalam hal karir, sebagai penata masa depan diri sendiri, kamu juga harus bisa memproyeksikan resiko yang kamu dapatkan selama ini. Misalnya, kamu dihadapkan dengan beberapa pilihan. Dari setiap pilihan itu, apa saja keuntungan dan kerugiannya untukmu? Apakah resiko nya masih bisa di tolerir? Apakah kamu sanggup menghadapinya? Bukan masalah seberapa banyak resiko yang kamu dapatkan, tetapi apakah resiko yang kamu terima dan kamu jalani itu worth it? Kesalahan merupakan guru terbaik dalam hidup kita, namun kita juga harus memahami jika kesalahan itu merugikan orang lain, hal apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaikinya? Resiko mengajarkan kita soal arti tanggungjawab dan lapang dada. Kembali lagi ke kasus dimana kamu diberikan beberapa pilihan, beserta keuntungan dan kerugiannya, apakah kamu yakin untuk menjalaninya? Seringkali kita merasa ujian yang dihadapi terlalu sulit, padahal kita belum melewatinya. Setelah berhasil melaluinya, barulah kita sadar bahwa kita mampu, dan pikiran negatif kita terlalu berlebihan. Maka, menjadi tangguh adalah salah satu cara dalam menghadapi resiko didepan mata. 

4. Nyaman, Aman, atau Tidak Keduanya? 

    Serupa tapi tak sama. Begitulah penggambaran dari dua kata yang terdengar mirip ini. Berbicara mengenai zona, zona aman biasanya nyaman, tetapi zona nyaman belum tentu aman untuk diri sendiri. Sudah pernah mendengar cerita tentang katak rebus? Seekor katak yang berada di panci berisi air, awalnya merasa nyaman dan aman. Namun, katak tersebut tidak mengetahui tujuan ia berada disana, yaitu untuk direbus. Panci tersebut diletakkan diatas kompor. Lama-lama, air mendidih dan kemudian katak tersebut menjadi katak rebus. Cerita ini erat dikaitkan dengan hubungannya dalam dunia kerja. Banyak orang yang merasa nyaman dan aman dengan pekerjaannya, tanpa menyadari perubahan disekitarnya yang membuat mereka tertinggal dan tidak inovatif. Merasa nyaman, berarti kamu merasa dihargai dan tidak ada beban dalam menjalankan tugasmu. Merasa aman, berarti kamu merasa terlindungi dan terjaga dari hal-hal buruk yang kemungkinan menimpa. Bisa saja kamu terlena dalam keduanya atau justru tidak merasakan hal itu sama sekali di pekerjaanmu. Tips terakhir buat kamu nih: memikirkan kesejahteraan diri sendiri juga perlu, namun ada porsinya. Jika lingkungan sekitarmu terlalu keras, cobalah untuk beradaptasi dan menciptakan rasa nyaman dan aman untuk diri sendiri. Kita memang tidak bisa bergantung kepada orang lain, yang kita bisa lakukan adalah mengontrol diri sendiri. Jika kamu tidak merasakan keduanya, coba evaluasi apa yang salah disekitarmu. Ingat, evaluasi dimulai dari diri sendiri, baru orang lain. Mencari kesalahan diri sendiri jauh lebih bijak dibandingkan mencari-cari kesalahan orang lain.


        Pengaplikasian dari empat hal diatas bisa banyak bentuk dan akarnya, bisa juga merembet ke hal lain yang juga berpengaruh untuk pengembangan diri agar menjadi lebih baik dan lebih kuat. Masa depan adalah rahasia Tuhan, dan hanya Dialah yang tahu takdir setiap hamba Nya. Namun, Tuhan juga menganjurkan kepada hambaNya untuk senantiasa berusaha dan berjuang, agar tahu makna hidup dan tujuan dari setiap manusia dilahirkan. Selalu berhati-hati dalam melangkah ya guys! Semoga empat poin diatas dapat membantu kalian dalam mengejar karir dan impian kalian. Kalau sudah lulus nanti, kalian mau kerja di bagian apa?



Posting Komentar

0 Komentar