Ticker

6/recent/ticker-posts

Ini Dia! Fase Penjajahan dan Peran Pemuda Indonesia

 



Jagad Media - Halo jagadian khusus dalam memperingati hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober yuk mari kita flashback masa penjajahan serta peran pemuda Indonesia dalam memperjuangkan bangsa. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa akan jasa para pahlawan serta belajar dari pengalaman sejarahnya.

Tercatat dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia selama 3,5 abad bangsa kita di cengkram dalam penjajahan Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC), Belanda, kemudian jepang menjajah selama 3,5 tahun, serta dari jajahan bangsa lainnya yang total lama nya masa penjajahan dikatakan kurang lebih melibatkan lima generasi.

Dicatat dalam bagian sejarah Indonesia bahwa peran dan semangat pemuda telah muncul sejak zaman penjajahan Belanda. Menurut Sartono Kartodiharjo ada banyak hal yang melatarbelakangi munculnya pergerakan melawan Pemerintahan Hindia Belanda yang menyiksa dan merampas hak rakyat pribumi.

Berikut fase-fase yang melatarbelakangi pergerakan pemuda Indonesia dalam melawan pemerintahan Belanda :

1. Fase Kolonialisme VOC (1602-1799)



Belanda pada awalnya datang ke wilayah Indonesia bukan untuk menjajah melainkan berdagang / berniaga, akan tetapi pada tahun 1602 Belanda mendirikan organisasi perkumpulan kongsi Belanda yang berlayar di wilayah Hindia Belanda yakni Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC). Organisasi ini awalnya didirikan untuk menyaingi Portugis dan Spanyol yang lebih dulu berada di Nusantara. Namun karena VOC memiliki hak octroi, mereka pun lambat laun menjadi negara yang berdiri dibawah negara induknya, Belanda. Hal ini menyebabkan VOC berkelakuan semena-mena melakukan perluasan wilayah kekuasaan bahkan mengadu domba penguasa lokal. Sehingga masa Kolonialisme berawal pada masa ini.

2. Kolonialisme Konservatif  (1800-1811)



Kolonialisme Konservatif adalah masa setelah jatuhnya VOC dan ketika pemerintahan diambil alih oleh bangsa Belanda. Dimasa inilah kita mengenal yang namanya kerja rodi atau kerja paksa yang melibatkan rakyat pribumi. Proyek Jalan Anyer merupakan saksi dari kekejaman tersebut. 

3. Fase Sistem Tanam Paksa (1816-1869)



Fase ini merupakan fase yang sangat kejam, yakni sistem yang dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda yang di pimpin oleh Ven Den Bosch untuk menutup kerugian yang amat sangat parah akibat perang. sistem tanam paksa merupakan eksploitasi besar - besaran oleh Hindia Belanda. Tanah mereka direbut paksa, rakyat di tekan untuk bekerja dengan upah yang sangat minim bahkan tidak di upah. Lebih parah nya lagi untuk kegiatan ekspor rakyat pula yang harus menanggung biaya pajaknya.

4. Sistem Kolonial Liberal (1870-1900)


Masa ini dipimpin oleh Trias Van Deventer, beliau berfikiran untuk meninggikan politik balas budi untuk bangsa pribumi. Salah satu yang di tekankan adalah masalah pendidikan. Pribumi diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan, meski begitu hanya orang - orang tertentu saja yang mampu melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi.


Menurut Sartono Kartodiharjo fase-fase tersebut lah yang melatar belakangi munculnya gerakan pemuda. Berawal dari kesadaran akan segala penderitaan pribumi selama 3 abad di bawah kaki Belanda. Kemudian mulai lah bermunculan kaum-kaum terpelajar hingga abad ke 20 Indonesia mengalami fase yang disebut Zaman Kemajuan. Hal ini dikarenakan banyak nya kemajuan di segala bidang terutama di bidang pendidikan. Contoh didirikannya sekolah khusus perempuan bernama Hoofdenschool, kemudian sekolah Dokter Jawa ( STOVIA)

Pada abad ini juga mulai berdiri organisasi-organisasi kepemudaan seperti : Thirikoro Dharmo, Budi Oetomo, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Celebes, Jong Paguyuban Pasundan 


Sekarang yang ada adalah Jong (pemuda) Sabang hingga Jong Merauke bersatu padu dan berkomitmen untuk menjaga kedaulatan bangsa Indonesia dan juga terus mewaspadai dan melindungi negara kita dari cengkraman kolonial asing dan oknum penghianat negeri yang mendukung dan bersekutu dengan mereka.

Posting Komentar

0 Komentar