Ticker

6/recent/ticker-posts

Membangun Usaha Makanan Murah Tapi Enak, Apalagi Kalo Bukan Seblak?



Halo sobat Jagad! Siapa disini yang belum pernah cobain seblak? Duh, kayanya hampir semua udah tau ya gimana enaknya seblak. Seblak jadi salah satu makanan favorit anak muda zaman sekarang, apalagi kalo dimakan dengan level pedas yang bikin mata langsung melek. Banyak yang bilang kalo sedih, makan seblak. Kalo seneng, makan seblak. Jadi apapun kondisi hatinya, makanannya tetep seblak.

Di Sukabumi, salah satu seblak yang ramai pengunjung dan tak usah diragukan lagi rasanya adalah seblak Benteng. Awal mulanya seblak hanya berbahan dasar krupuk, tapi semakin hari ide penjual seblak semakin kreatif. Contohnya di seblak Benteng ini tersedia berbagai pilihan topping seperti tahu, cilok, kwetiaw, siomay, tulang dan masih banyak lagi. Seblak disajikan dengan taburan bawang goreng yang membuat aromanya semakin harum. Bahan-bahan yang dipersiapkan selalu bersih, dari mulai sayuran, telur hingga minyak goreng sekalipun. Perpaduan rasa asin, manis dan pedas yang memikat lidah menjadikan seblak ini selalu penuh setiap harinya. Kita dapat meminta level pedas sesuai keinginan dan harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau. Dari mulai Rp. 7.000 hingga Rp. 10.000. Selain itu, ada juga lumpia basah dan tutut yang tidak kalah enaknya. 

Sebenernya, toko seblak ini diberi nama ‘Three G Juice’ karena pada awalnya niat usaha untuk menjual berbagai jus buah dan aneka minuman lainnya. Namun, Bu Lina selaku pemilik menambahkan usaha seblak di sebelahnya karena melihat peluang dari olahan makanan ini cukup tinggi dan modal yang dikeluarkan pun tidak terlalu besar. Sehingga kini untuk bagian jus di Kelola oleh sang suami dan bagian seblak dikelola oleh Bu Lina. Lantas, mengapa disebut seblak Benteng? Karena letak tokonya berada di jalan Benteng. Meskipun sudah banyak yang menjual seblak dengan kata lain saingan Bu Lina semakin banyak, namun beliau percaya dengan prinsip bahwa “rezeki sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa”. Seblak Benteng diuntungkan dengan lokasi yang strategis, yakni dipinggir jalan. Di depan toko pun, ada ruang untuk parkir motor.

Sayangnya usaha seblak ini hanya menyediakan secara offline, sehingga belum tersedia di platform digital. Tentu saja hal ini membuat seblak Benteng terkena dampak saat awal pandemi. Karena biasanya saat pulang sekolah, banyak remaja yang datang untuk membeli seblak. Namun, saat itu pembelajaran dilaksanakan secara online dan adanya pembatasan untuk keluar rumah. Sehingga konsumen turun secara drastis. Seiring berjalannya waktu, keadaan semakin membaik dan toko seblak ini pun Kembali ramai. Yang awalnya hanya boleh dibungkus, kini sudah bisa makan langsung ditempat. Bu Lina berharap semoga kedepannya pandemi Covid-19 bisa hilang sepenuhnya dan usaha yang ia miliki semakin berkembang.

Jika kalian ke Sukabumi, jangan lupa untuk mencoba sensasi seblak Benteng yang bikin nagih!

Posting Komentar

0 Komentar